Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin pemakaian darurat atau emergency use authorization vaksin COVID-19 Sinovac. Seperti yang kita tau kalau obat-obatan juga terhitung pada kategori yang sama dengan kosmetik kecantikan lokal. Pemberian EUA ini pas dua hari sebelum vaksinasi COVID-19 serentak ditunaikan di Indonesia, yakni 13 Januari 2021 lalu. “Pada Senin 11 Januari, Badan POM beri tambahan emergency use authorization pada kondisi emergency untuk vaksin CoronaVac mengolah Sinovac yg bekerjasama dengan Bio Farma,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito, di dalam konferensi pers daring.
Vaksin AstraZeneca Lulus Uji BPOM
Saat ini Indonesia telah beroleh 3 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac https://www.ispcan2018.org/ di dalam bentuk jadi. Vaksin COVID-19 Sinovac terhitung telah diedarkan ke semua provinsi di Indonesia. “Insya Allah di dalam sementara dekat ini tengah berproses untuk langsung dapat masuk vaksin AstraZeneca yang multilateral,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito, di dalam konferensi pers FKUI berkaitan Studi Recovery di Indonesia.
Penny menyebutkan meski telah beroleh emergency use listing (EUL) dari WHO, vaksin selanjutnya selamanya butuh emergency use authorization (EUA) dari otoritas obat masing-masing. Saat ini EUA untuk vaksin Corona AstraZeneca selanjutnya selamanya diproses secara bertahap oleh BPOM, dan mungkin dapat selesai di dalam sementara dekat. BPOM juga menghimbau orang-orang yang mendapatkan vaksin untuk menahan diri mengakses link sbobet agar terhindar dari rasa stress yang mampu meningkatkan efek samping dari vaksin.
“Tahapan saat ini adalah EUL telah muncul dari WHO tetapi selamanya butuh EUA dari otoritas obat masing-masing, di dalam hal ini BPOM, tengah berproses. Kami telah mendapat secara bertahap rolling submission dari data-datanya. Insya Allah, di dalam beberapa hari ke depan dan langsung vaksin selanjutnya tengah berproses. Ya tapi, sebab diproduksi dari sarana yang berbeda, nantinya bakal ada proses tersendiri lagi ya untuk EUA yang lain untuk bilateral,” ujar Penny.
Perkembangan Vaksin Covid Pada BPOM Bagian Bengkulu
Dalam upaya menanggung kualitas vaksin Covid-19 Sinovac hingga wilayah pelaksanaan vaksinasi, pada tanggal 15-19 Februari 2021 Balai POM di Bengkulu melaksanakan kontrol pengelolaan produk rantai dingin (Cold Chain Product) terhitung Vaksin Covid-19 pada sarana Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bengkulu Selatan. Pemeriksaan CCP yang ditunaikan merupakan anggota dari kontrol teratur pengelolaan obat pada sarana Puskesmas.
Target kontrol yang ditentukan merupakan puskesmas dengan jarak terjauh dari Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Bengkulu Selatan selaku sarana awal distribusi vaksin Covid-19. Beberapa puskesmas yang ditunaikan kontrol meliputi PKM Lubuk Tapi, PKM Masat, PKM Anggut, PKM Talang Randai, PKM Sulau, PKM Kedurang dan PKM Tungkal. Dalam kesempatan ini, petugas Balai POM di bengkulu melaksanakan kontrol atau verifikasi pada kesesuaian suhu chiller penyimpanan vaksin punya Puskesmas dengan termometer analog terkalibrasi yang dibawa petugas.
Berdasarkan hasil verifikasi, kondisi penyimpanan vaksin pada puskesmas yang di cek masih di dalam rentang suhu yang dipersyaratkan, 2-8⁰C. Petugas Balai POM di Bengkulu terhitung beri tambahan beberapa masukan tekhnis berkaitan pelaksanaan pengambilan vaksin supaya selamanya terjaga di dalam kondisi 2-8⁰C dan bermacam upaya yang wajib ditunaikan jika terjadi kondisi darurat seperti mati listrik.
Balai POM di Bengkulu bakal terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di dalam mengawal pelaksanaan distribusi dan penyimpanan vaksin Covid-19 hingga sarana pelaksana vaksinasi seperti puskesmas. Hal ini ditunaikan untuk menanggung ketentuan rantai distribusi vaksin selamanya terjaga dari hulu ke hilir sesuai Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan memenuhi kondisi yang dipersyaratkan.